Ode untuk hujan
cahaya melintas sebersit
di tiap pintu hari
meraba-raba pelan dan mendendam
melesat parau di tiap titik suci
jendela-jendela masa
tirani derai cuaca
atmosfer gelap menyerap
jejak-jejak cahaya
renungan langit dan gloria nyanyian bukit
fitrah pantai dan tarian impi
para pendendam sunyi
monyet-monyet pengkelakar kefanaan
mengais kepingan surga dari reruntuhan kepingan dunia
proposal kisah..
mantra para dewa
wasiat lahiriah kerdil-kerdil angkasa
mata sayu, lengkapkan cerita
dosa badaniah-dosa yang mendosa
merjer dalam keakutan konfrontasi
produksi air mata-air mata
mengalir deras antara lintasan birahi dan rasa
pintu-pintu hati tertutup
pintu-pintu hari terbuka
gerbang waktu mendesis nista
bacotan busuk tiap tumbal yang tersiksa
gerbang-gerbang waktu memegang perintah
pelik! pandangan terhalang tembok-tembok gabus
cahaya pagi antara sirap-sirap yang terpecah
didalam kamar sejuta bara derita
mataku dari kejauhan
melihat luruhnya semua fitrah
kakiku hanya bisa berdiri disini
karena aku bukan waktu
kenanglah
sebuah kesepian yang ramai